If Pathetic Seems Brighter, Forget Anything, Just Hear Me.

Like I said before, and how often I said it, masih ada rencana lain, and how I regret to say this but I need to say it, like, there is no plan to me, sama sekali tidak ada, dan aku memang sangat tidak membutuhkan apa-apa, tidak kali ini, tahun ini, setahun sudah ketika merasa sangat menderita berkepanjangan karena selalu diombang-ambing tragedi, aku (dan memang seharusnya) sudah merasa lebih kuat, tidak merasa apa-apa, tidak membutuhkan apa-apa, Tuhan terlalu baik, mungkin Ia hanya tidak ingin aku menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak terlalu aku butuhkan nantinya, mungkin memang iya masih terlalu banyak jalan lain, terserah, terserah dan terserah, kenapa juga aku ngerasa butuh begitu banyak kata-kata motivasi atau apalah itu namanya, aku nggak butuh apa-apa, ya gini-gini aja, aku suka bebas, aku lebih suka bkin apa-apa sendiri, aku nggak suka diperintah-perintah, aku suka bikin sesuatu yang serius tapi fun, nggak monoton, nggak dengan aksi yang nggak bisa diterima logika, nggak dengan instansi-instansi curang, nggak dengan apa-apa.

Yeah, God. I'm growing up, I'll be more older, and there is still no chance, I don't care, I just wanna be growing up, wanna be strong, wanna be calm, wanna be dare, want a... chance. :D

Another chance, I mean :)

Segalanya sungguh benar-benar buta sekarang, tapi masa depan itu hidupku, betapa indahnya, menuntut ilmu dan berprestasi di jurusan dan fakultas favorit, punya kerja bagus, atau bisa lanjut studi ke luar negeri, nikah sama orang yang sayang sama kita,diterima semua orang, nggak diremehkan, selalu punya resolusi untuk apapun, lagi dan lagi...

But that is a perfect life, dan aku memang tidak akan bisa menjalani hal-hal yang terlalu perfect karena akan membunuh kreativitas yang lain. 

Aku bisa mulai hidup baru, a simply life, forgotten all the dreams, it will takes so many time I swear, God, but I'll try, I'm just a very ordinary man.

Salah satunya yang mengganjal adalah, kalo Ayah masih ada, apa yang akan beliau katakan untuk pencapaian yang begitu low beberapa tahun terakhir?

Kecewa, tentu saja, tapi harus gimana? Emang udah nggak lulus, I tried so hard okay, memang belum rejeki disana, nggak rejeki dimana-mana, but I will maybe still trying. I will.