#1 2012 Must Watching : The Amazing Spiderman!

Sunday, July 8, 2012

New spiderman... voilaahh!!!



So in the mood buat bikin post review film, nggak juga sih, sebenernya lagi semangat banget buat bikin review dan berasa nggak bisa nunggu lagi buat nonton The Amazing Spiderman, eh nggak juga kayaknya, sejujurnya *cailaah*, lagi nggak bisa sabar banget buat bikin post soal Andrew Garfield!!!!! Hahaha (Kayaknya setelah bikin post ini bakalan kena gampar! :D)

Untuk tau aja sih, aku tuh bukan tipe yang suka banget sama film-film superhero, malah (selalu) lebih ke drama, setengah Indonesia kayaknya tau kalo aku twilighters (hey, setidaknya pernah jadi twilighters), tapi walaupun kayak gitu bukan berarti nggak pernah nonton film-film tipe ini juga sih, pas akhir-akhir ini denger  soal promo worldwide nya The Amazing Spiderman yang wah, atau tentang pemain-pemainnya yang diganti (belum excited juga sih) aku ikut baca beritanya, dan karena followers di twitter pada heboh soal film ini, aku beli majalah yang covernya si Andrew Garfield dan waw, I feel like fell in love hahahaha, hampir kayak ngeliat Robert Pattinson di twilight dulu gitu deh, setelah googling, liat-liat lagi lebih banyak soal Andrew, dan kayaknya, film ini termasuk wajib ditonton tahun ini :D








The Amazing Spiderman disutradarai oleh Marc Webb-sutradara 500 Days Of Summer, memulai dari titik yang sama seperti rangkaian filmSpider-Man (2002, 2004 dan 2007) di bawah arahan Sam Raimi. Peter Parker tadinya seorang anak sekolah biasa, kutu buku dan kikuk menurut Raimi; berotak encer dan suka skateboardingmenurut Webb, dan ya, masih sedikit kikuk. Jika Parker versi Tobey Maguire tampak lebih sering murung, Parker menurut Andrew Garfield lebih terlihat cerdik dan tangkas.

Cerita bermula dari orang tua Peter Parker yang mendadak pergi dan menitipkan Peter kecil bersama Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field), hingga Peter beranjak remaja. Selama ini hanya tahu ayahnya seorang ilmuwan, suatu hari Parker menemukan dokumen misterius sang ayah hingga ia memutuskan bertemu dengan Dr. Curt Connors, mantan rekan kerja ayahnya, sosok penting di laboratorium Oscorp yang mahacanggih. 

Kita tahu, di situ Parker terkena gigitan laba-laba yang kemudian mengubahnya menjadi manusia superkuat, supercepat dan……superlengket. Parker, yang sedang tertarik pada kawan sekolahnya, Gwen Stacy (Emma Stone), memasuki dua dunia baru pada saat yang bersamaan: jatuh cinta dan menjadi superhero pembela kebajikan. Ia kelabakan saat ayah Stacy adalah kapten polisi yang gemas membasmi Spider-Man, karena menganggapnya mengganggu masyarakat. Masalah tambah gawat saat Dr. Connors kelewat nafsu ‘memperbaiki’ diri dan umat manusia. Ia mengutak-atik cairan ajaib, berubah wujud menjadi The Lizard, manusia kadal seukuran gedung 30 lantai, dan menebar bahaya. 

Film superhero semacam Spider-Man atau The Avengers, yang baru saja lalu, sudah adatnya penuh dengan efek spesial. Itu juga halnya dengan The Amazing Spider-Man, seperti bergelantungan di bibir jembatan dan menarik anak keluar dari mobil yang dilalap api, atau yang tetap saja mempesona: Spider-Man berloncatan sambil memuncratkan jaring dari gedung tinggi ke gedung tinggi lain dengan latar belakang bintang-bintang yang menghampar. 

Di luar Garfield yang bermain bagus dan hubungan Parker dan Stacy yang hangat, The Amazing Spider-Manterasa tak terlalu berbeda dengan film Spider-Man yang lain. Cerita kebaikan lawan kejahatan yang mudah ditebak mestinya bisa diberi bobot lebih dalam hal emosi atau ketegangan. Tak tampak gagasan Webb untuk membuat film ini jadi sesuatu yang baru, misalnya jika dibandingkan dengan Christopher Nolan dan Batman Begins yang lebih gelap, dibanding film-film tentang Batman sebelumnya. Di ujung film, ada sedikit petunjuk bahwa The Amazing Spider-Man belum benar-benar selesai, pertanda akan ada film berikutnya. Mungkin kita bisa berharap lebih pada itu.

Denger-denger sih, alur film sama komiknya ada yang diubah, kalo disini ceritanya Ayah Stacy nggak suka sama spiderman dan Stacy malah suka dan dekat sama Peter, di komiknya, Stacy benci banget sama Spiderman karena dianggap ia yang membunuh ayahnya, dan Peter takut buat ngaku sama Stacy.

Ok, now take a look at Garfield :)





Sepintas mirip Joe Jonas ya? .____.

****

Akhir-akhir ini sibuk nyari-nyari dvd Spiderman 3, pengen nonton lagi aksi Parker yang masih Tobey Maguire sama Kristen Dunts, tapi dvd-nya udah raib, untung nggak stress mikirin nyimpen dimana, ihh sampe segitunya banget ya pas ngeliat film baru ahahaha.

+ + Review by : rollingstone.co.id


4 comments:

  1. nice movie, worth to watch :)
    don't forget to visit my blog for all about health information :D

    ReplyDelete
  2. Kan ada tulisan "Sepintas Mirip Joe Jonas"
    cekepan Andrew lahh!! tapi mirip juga siih,,

    apalagi yg ini --> http://www.facebook.com/photo.php?fbid=424644407573895&set=a.237051689666502.55600.210132682358403&type=1&relevant_count=1 .. sumpahh mirip bgt!!!

    ReplyDelete
  3. Itu Joe Jonas dream guy nya anak-anak sekelas pas SMA :D

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS