Still

Tuesday, March 25, 2014






Just wanna share 4 memorable songs of westlife those pops in my mind right now.

I used to listen a lot of westlife ever since my brother and sister loved to play it around 2000's, I was a little kid that time maybe in first or second year in elementary school, and I still used to listen too when I grow up, until they already broken, missed just name.

I remember I used to play it in my old computer while I write or doing homework in my room, oh, I can't describe how I miss my room and it was definitely the first place I went to when I get home, I remember my dad often asked me the lyrics, I remember everytime I sang along, time I got crazy, time I got a happy or just faced a very bad day.

Overall, westlife, has been a friend and their songs will always be in my playlist everytime, even not all of the songs, though I can't memorize all the songs, but they always got a place in my heart.

And now here I am, got nothing to do after homework, just mised Banda Aceh so bad, my family, who always my reason to be happier, my boyfriend and friends, food culinary, the streets, everything.

Desire Less

pic source

Menurut Buku ESQ-nya Ary Ginanjar Agustian, ada tiga tipe orang, yang pertama adalah orang yang sibuk menyalahkan nasib dan mengutuk diri sendiri tanpa pernah melakukan apa, kedua, adalah mereka yang berbuat tapi selalu merasa sudah berbuat banyak, dan mengeluhkan kenapa nasib masih menempatkan mereka disitu-situ aja, dan ketiga, adalah kelompok pencapai tujuan, yang jarang mengeluh, selalu mendengarkan kata hati, dan positif akan hidupnya.

Nasib itu ada bukan untuk disalahkan, tapi untuk diperbaiki, setuju? Kata orang, kalo mau pinter, ya belajar, mau kaya, ya banyak nabung, mau cantik, ya perawatan, dan banyak lagi, but actually it was not that simply, prakteknya nggak pernah semudah itu, ada seribu satu macam alasan yang bikin kita selalu ngeluh ditengah-tengahnya, setidaknya sekali dalam hidup kita pernah nanya ke diri sendiri, "Kenapa udah berbuat banyak, rasanya masih belum cukup, rasanya masih disini-sini aja.".

Apa mungkin rasa 'cukup' itu hanya dalam versi kita? Kali aja orang berusaha jauh lebih lama, kali aja mereka mengorbankan jauh lebih banyak, mereka mengabaikan keluhan dan terus berjalan, gimana caranya? kali aja mereka merasa nggak ada gunanya nangis-nangisan di kamar mandi atau ngabisin setengah jam waktu buat nangis sebelum tidur, karena kalo kesempatannya buat kita, maka akan datang dengan sendirinya.

Have you tried to desire less? Dengan tidak menginginkan apapun terkadang kita merasa sudah cukup, merasa kalo kita sudah melakukan yang terbaik tapi kesempatannya saja yang belum berpihak pada kita, berfikir kalo, kesempatan lain akan ada untuk kita jadi nggak masalah kalo kita belum dapat yang satu itu.

To feel enough is sometimes to desire less, to cut some parts of our dream list, have you feel enough, people? :)

Ketika Mengingat Seseorang

Tuesday, March 4, 2014

Percaya nggak kalo satu kejadian yang terjadi hari ini, ada kaitannya dengan kejadian yang akan terjadi nanti, saya percaya.

Hari senin kemarin, seperti biasa kalo pergi ke kampus, saya ke kos sahabat saya Dian karena saya nebeng motornya, jadi, kebiasaan kalo saya udah disana Dian pasti belom kelar dandan, ya biasalah cewek, jadi saya sering masuk dulu dan duduk-duduk, kadang-kadang sekedar ngulang bahan yang saya pelajari semalaman, atau kadang-kadang ngobrol bareng temen sekamarnya Dian, namanya Yanti.

Kebetulan hari itu, Yanti ini juga lagi buru-buru mau ke kampus dan udah ditungguin sama temennya di depan, jadi secara agak rahasia (atau saya nangkapnya begitu), ia mengkodekan saya dari jauh, katanya nanti ada yang mau di sms, saya cuma mengangguk kecil, trus dengan rasa penasaran, saya ke kampus bareng Dian sambil tetep nungguin sms dari Yanti.

Karena kelelahan kali ya, jadi saya lupa tentang Yanti, pas malemnya, siap sholat Isya sekitar jam 10-an, baru teringat kalo Yanti belum nge-sms sampe sekarang, so, dengan penasaran yang kembali meluap, saya nge-sms Yanti duluan nanyain maksud kodenya tadi pagi :D trus baru aja ngirim, masuk deh sms Yanti yang minta maaf kalo belum nge-sms sampe malam itu, selang beberapa waktu, dia nge-sms lagi,

Y: Ya ampun, barusan lagi ngetik mau sms suci juga, eh pas udah ngirim rupanya sms suci masuk juga, oh no, sehati kali. ^_^
S: Ah ciyus? Masa bisa gitu?
Y: Iyaaa, Pertama terfikir mau sms ah udah larut, trus terfikir lagi sms ajalah, ckck, jelek kali ah :p I think this sentence right "Ketika kita mengingat seseorang,  orang itu juga sedang mengingat kita" Sure about it, and now it happens to us.

Ahahaha, cheesy :D dan juga bukan pertama kali dengar kalimat itu, jadi saya cuman senyum aja sih bacanya dan tetep ngelanjutin sms-an sama Yanti, sampe tadi pas di kelas dan lagi belajar akuntansi manajemen, di selingan-selingan lagi nggak fokus sama penjelasan dosen, kepala ini secara random mutarin slide-slide memori saya sama orang yang jauh disana, apapun yang sering kita sama-sama lakuin, sampe hari terakhir dia nganterin saya ke terminal bareng kakak dan keponakan, dan ini memang kebetulan banget, saya pake baju yang sama dengan yang saya pakai waktu hari terakhir saya jumpa sama dia, dan secara randomnya tiba-tiba jadi kangen banget, sampe saya nulis post ini, masih dalam keadaan yang meluap-luap.

Saya tetep ngelanjutin nyimak penjelasan dosen dengan konsentrasi-setengah konsen-nggak konsen-mulai konsen lagi dan gitu-gitu aja siklusnya, sampe nggak lama masuk sms, and guess what, it from exactly the same person in my mind, saya sampe terbelalak nggak percaya, lagi kangen-kangennya sama obrolan, dan segala macem, eh masuk smsnya, trus masuk telfon juga :D 

sound cheesier then, but really, can you really imagine a long distance relationship with no routine communications? I mean, sometimes we text or phone a lot in the weekends but he couldn't leave his dorm last week.

Fyi, dia sms pake nomor temennya yang nggak ngikutin peraturan, peraturannya sih nggak boleh bawa hp atau gadget apapun ke asrama.

Karena emang saya nggak bisa fokus belajar sambil ngerjain hal lain, jadi saya balas aja bilang kalo lagi belajar, nambahin kalo entar keluar dikabarin, trus masuk smsnya yang katanya nggak bisa janji nanti sms lagi (yap, mungkin ada kelas, etc) dengan last sentence "I miss you.", dan beberapa saat kemudian, saya kesenengan karena kelas emang mau bubar, dan pas bubar, langsung saya nge sms bilang kalo udah keluar.

....dan, belum dapat balasan sampe sekarang.

and so here I am, mau mengeluh? Nggak juga, mau bilang masih kuat? I become stronger than ever now, sometimes I think, however it happened, I don't care as long as we're together, call me stupid, but love is nonsense without madness, right? :) (kata-kata terakhir saya kutip dari tulisan ini

Ajaibnya, hari ini pandangan saya beda dengan kata-kata Yanti malam itu, saya rasa, mungkin bener, yang pertama kali bilang juga pasti punya alasan, dan iya bener, saya ngerasain hari ini, ketika kita bener-bener mikirin seseorang, orang itu juga lagi mikirin kita, and honestly I have no idea how much times I spent all thinking of you here, but to think ahead we gonna take time again together, I shouldn't wory too much, then :)



Saturday, March 1, 2014

I was so inspired dengan posting di blognya bang Tirta yang judulnya kehidupan, mungkin kita semua udah pernah dengar hal-hal kayak kalo mau sukses, harus kerja keras dulu, tapi beda kalo ngeliat dari sisi 'bukti' yang udah ada dari sekedar ucapan-ucapan itu.

Disitu bang Tirta nyeritain gimana dulu dia cuman kalangan nerd yang sekarang udah kerja di E&Y, ngorbanin segala bentuk cap gaul dan bener-bener kerja keras buat masa depannya, and now, voila! Everything has paid off, segala capek-capeknya dulu udah terbayar, aku sampe ngesave tulisan itu di saved pages web di hp karena kalo lagi males belajar aku bisa ngulang-ngulang bacanya, well, good writings are the best entertainment to me (baca: weird.).

Well, mungkin penulisnya mau ngegambarin kalo hidup itu adil sebenernya, semuanya akan selalu jatuh di tempatnya sendiri-sendiri tergantung tempat mana yang sudah dipilih oleh masing-masing manusia, istilahnya, semuanya udah ada jalurnya, tinggal kita pilih yang mana, dan gimana kita harus 'tahan' untuk ngorbanin sesuatu yang sesaat untuk hal-hal yang lebih penting kedepan, ini yang nggak banyak disadarin orang, atau mungkin sebenernya semua udah tau, cuman selalu masih ngerasa punya waktu, padahal, jarak 2009 sampe 2014 aja udah kayak sekejap mata sekarang, I wonder it's just me, but I feel time flies faster all day, artinya, kita nggak pernah punya cukup waktu, jadi ayo pergunakan waktu sebaik-baiknya sekarang :)

Bukan cuman bang Tirta, udah banyak contoh yang aku liat, gimana mereka bisa ngorbanin segala bentuk kesenengan di masa muda mereka dan mereka dapet apa aja yang mereka inginkan dan perjuangkan, Tuhan maha adil, dan selalu punya rencana lebih indah dari yang kita duga, mungkin nggak ada yang namanya, saya ditempatin di tempat yang nyebelin sementara orang lain dapetnya bagus-bagus terus, but look of what they have done with themselves, mereka sudah bekerja keras makanya mereka bisa berada di tempat mereka yang sekarang.

Intinya, work hard will paid off, let's stay in faith, ngerangkai lagi pecahan-pecahan harapan karena keputusasaan, keep moving, karena dunia nggak nunggu kita, kita yang harus ngejar.

Live Like This

Bukan pertama kali ketika kita harus melewati hari berat dan tidak ada canda untuk menepisnya, tidak ada kesempatan bertanya apakah baik-baik saja, kita terlatih untuk terbiasa menahan segalanya hingga suatu hari bisa kita tumpahkan lagi berdua, biasanya, hari itu akan kita lewati dengan tawa hingga kita lupa apa yang seharusnya dibagi, atau kemungkinan besar kita akan beralih ke seribu satu macam topik lain, aku merasa tenang saja, karena pada hari-hari itu, aku tidak merasakan berat ini, hidupku ditikam beban lalu aku berusaha bangkit dan mencernanya sebagai ujian, paling tidak aku pernah bahagia. Mengingat hari-hari itu akan membuatku merasa lebih baik karena aku merasa dihargai, aku dicintai, aku didengar, dan aku mendapatkan tempat, dengan kepercayaan bahwa hari-hari itu akan ada lagi maka aku berada tepat disini. Hidup diserbu lelah, perjuangan tanpa henti, untuk apa memelihara penyesalan? Lebih baik bangkit dan melihat dengan terang, bahwa harapan itu jelas, tepat berada di depan, maka kita lanjutkan lagi, apa yang telah kita mulai, kita satukan lagi, mimpi-mimpi kecil hingga formasinya teratur dan bercahaya bagai bintang. Karena pada hari yang akan datang lagi, kita akan berdiri berhadapan, tersenyum satu sama lain, seperti biasa, berjanji, dan tidak ada yang mampu mengingkari janji kita, karena aku yakin kita ada, karena kita memang untuk satu sama lain, jadi jangan berhenti hari ini, karena mimpi-mimpi akan menerangi gelap kita, suatu hari.

P.S: Tulisan ini udah lama saya post di note facebook, entah kenapa pas hari ini baca lagi, pengen post di blog, iya, entah kenapa :'))
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS