Mom

Tuesday, May 27, 2014

Now playing: Love You More (Glee Version)

Lagu ini nggak sengaja terputar di winamp pagi dini hari kemarin pas masih ngerjain tugas, dengan keadaan setengah sadar karena kurang tidur, pikiran langsung melayang ke tempat lain, bersama orang lain, sama seperri kebanyakan orang normal, kebahagiaan, itu yang langsung terlintas di kepala saya, lalu saya membiarkan pikiran saya memutar slide demi slide sesukanya, sampai tak terasa ada titik-titik yang akan jatuh dari ujung mata.

Mom, it's you that I miss :'(

Wajah mamak saya, pas lagi ketawa, senyum, cerewet, sedih, semuanya datang menyerbu silih berganti, bikin saya pengen memeluk perempuan yang paling saya sayangi dalam hidup saya tersebut, walaupun jarang sekali dan mungkin akan canggung jika saya melakukannya, jujur aja, jarang sih, palingan kalo mau balik ke tempat rantauan, cipika cipiki yang lama sekali, dilepas dengan doa-doa yang menenangkan hati saya yang (langsung) dilanda keresahan kalo pas mau balik kesini.

Saya nggak punya kenangan spesial dengan ibu saya, tidak ada tempat-tempat khusus dan istimewa yang kami datangi dari kecil, kalau pun ada, bayangannya udah sangat samar-samar, saya nggak ingat kapan keluarga saya melakukan vacation, atau apa memang tidak pernah? Ah, sudahlah.

Ketika sudah besar pun, tidak ada yang terlalu khusus, kalaupun ada, mungkin saya sedang ada acara di tempat lain, dan kalo udah gini saya nyesel mengingat betapa jarang saya menghabiskan waktu sama keluarga saya dulu, ketika masih lengkap, ada ayah, dan belum ada beban-beban seberat ini.

Kalo sudah begini, saya kangen dengan hal tersimpel yang bisa saya ingat tentang mamak, seperti beliau seringkali menutup ujung kaki saya jika agak terbuka ketika saya sedang sujud sholat maghrib, mengomentari
bumbu masakan saya yang seringnya keasinan atau kepedesan,  mimik serius beliau ketika sedang menganyam rotan dan menghasilkan karya-karya yang cantik, ataupun tentang beliau yang seringkali melarang saya membayar ketika kami makan di suatu tempat. Semua hal-hal kecil seperti, ataupun hal-hal yang tidak pernah beliau lewatkan adalah harus berada di samping saya kalo saya bangun pagi dulu, seingat saya, sampe kelas 4 sd pun maauh hatua begitu.
Saya jarang membahagiakan ibu saya, mungkin belum pernah, ibu saya tidak pernah menuntut saya menjadi apapun, mungkin hanya berpesab bahwa usia saya sudah memasuki uaia menikah, lainnya, tidak ada. Saya tipe anak ayah, saya lebih 'dominan' ke ayah, minta apa-apa slalu sama ayah, jelasin apa-apa ke ayah, mungkin sama mamak juga, tapi tidak seintens seperti pada ayah, jadu, ketika ayah tutup usia tiga tahun lalu, saya slalu ke mamak, tapi, seiring berlanjutnya usia, saya jadi punya lebih banyak hal untuk disimpen sendiri, alias nyeritain paa lagi ada bagus-bagusnya aja, kadang-kadang yang nggak bagua jg sih, pas udah nggak sanggup sendiri, yap, semua orang butuh seseorang yang mendengarkan, ya kan? Mulai dari keadaan di lingkungan baru saya, teman-teman, pacar, dan lain-lain, meskipun ibu bukan tipe seperti ayah yang bisa menanyakan mimpi-mimpi saya, tapi ibu saya selalu berjuang untuk memenuhi keinginan saya, ibu saya tidak ingin melihat saya berbeda dengan anak-anak lain, saya kira, saya juga tidak ingin anak-anak saya merasa 'kurang' dari anak-anak lain.
So mom, walaupun saya tau mamak gak akan peenah baca ini, dan saya tidak mungkin menunjukkan tulisan ini ke beliau, I just want you to know that I love you moreeee than you can imagine, though sometimes I totally annoys you, walaupun kadang-kadang saya menyebalkan, saya nggak bisa jadi perempuan seutuhnya seperti yang mamak mau, saya nggak menghiraukan cerita-cerita mamak tentang anak-anak tetangga atau anak-anak kawan mamak yang udah atau mau nikah sementara saya masih belum mikir sejauh itu, mom, I miss you now, I miss the familiar smell of you, your tired face after the whole day working, wajah kalo mamak lagi marah-marah, wajah pas mamak ngebelain saya banget di depan orang yang merasa paling tau tentang saya dan saya hanya bisa diam aja, wajah ketika saya nambah koleksi piala di rumah, ketika saya bawa pulang ranking satu berturut-turut waktu sd dulu, wajah khawatir waktu saya sakit, wajah kebingungan ketika melihat saya sedih, wajah sabarmu waktu menghadapi saya yang masih jauh dari kesempurnaan, you gave almost all perfect happiness to me dan saya belum bisa membalasnya sampe sekarang.

Here inside my heart
I'm the one who loves you more
You will see I can give you
Everything you need
Let me the one who loves you more...

Have a good life, mom, perfect mom like you should deserve the best, it's all about yime, wait until I make it happen. :)

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS