Untitled.

Thursday, November 14, 2013

Mendung menggantung pekat pertanda hujan akan datang sebentar lagi, aku berusaha menjajari langkahku dengan teratur di pinggir lorong, mengatur agar tidak terlalu ke tengah dan bisa saja tertabrak kendaraan apapun yang lewat, orang-orang berlalu lalang karena disini adalah daerah ramai dengan pasar, sekelompok pemuda berjalan bersemangat menuju memasuki mesjid yang berdiri megah dan menjadi puncak tertinggi di dekat jalanan itu, orang-orang tua, anak-anak kecil, yang ke semuanya laki-laki, didominasi warna putih, memasuki daerah itu, hari ini jum'at.

Aku tetap menundukkan pandangan lalu berjalan gontai menuju rumah, hanya sejenak sempat ku perhatikan keadaan dan kemudian aku kembali disibukkan pikiranku sendiri, dengan alunan nada-nada indah ditelingaku, wajah orang-orang melintasi kepalaku, satu persatu, teratur dengan urutannya, selalu begitu, setiap hari, setiap hari hingga aku pusing, hingga aku pikir lebih baik ku kerjakan tugas akuntansi biayaku dulu karena itulah alasannya aku disini.

Pengap, pengap sekali sampai rasanya ingin muntah, pengap sekali hingga ingin sekali ku muntahkan pikiranku, ku abaikan setiap elemen perasaan yang menusuk, mengapa aku belum sepenuhnya menyayangi diriku sendiri sampai aku belum bisa mengetahui apa sebenarnya yang ingin ku cari? Mengapa terkadang mimpiku banyak sekali, lalu hilang, menguap begitu saja, seperti hari ini, pathetic sekali, tidak bersemangat.

Lalu mulai gerimis kecil-kecil, tumpah satu-satu di puncak kepala, apa yang ku cari? Tanyaku disini, masih dalam sepi.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS