Another Night

Saturday, November 16, 2013


Ku buka diaryku, 
Kadang ingin menyinggungmu dengan sepatah dua patah kata
yang pernah ku tujukan kepadamu
Kadang hanya ingin mengulang,
masa-masa yang telah lalu
Kadang hanya ingin melihat wajahmu, 
Yang ku ukir manis dengan kata dibawahnya
Kadang aku ingin mengingat, 
Segala hal yang pernah kita lewati

Ku lewatkan beberapa lembar,
Karena tetesan itu mulai mengalir lagi,
Satu detik, dua detik, hingga kemudian deras
Menyapu keresahan di malam pekat mencekam

Seketika memori membawaku berkelana
Ketika itu, denganmu
Suatu sore ketika tanah basah, hujan baru saja turun
Kita berkeliling,
Mengitari seputara pemukiman
Aku tertawa, kau fokus, melaju dengan vespamu
Vespa hijau tua

Atau beberapa waktu dimana
Kau menunggu di luar gerbang sekolah
Dengan kemeja berkerah merah jambu.
Menjemputku pulang

Sering dimana kita menghabiskan siang di tempatmu mencarikan kami kehidupan
Terik, dengan langit berwarna biru muda, cerah

Teringat waktu kecil dulu,
Kau pulang membawa kue mini dengan gula-gula warna-warni

Atau seringkali mencarikan apapun untukku, dimanapun, segalanya.
Untukku.

Kau berwujud malaikat dengan tangan kasar,
Bekas kerja keras,
Simbol pantang menyerah,
Meski sering kalah

Lekuk bibirmu terkatup, 
Menyisakan tanda kau terlalu tertutup

Matamu yang coklat keabuan, 
Letak pekat keletihan berabad

Teringat dimana aku sering mengabaikan,
Hal benar yang kau utarakan
Dimana aku sering kalah,
Karena padamu ku sering salah

Dimana akhirnya kita berpisah, dan aku mulai menanti hari itu
Aku mulai meniti jalan ke depan dengan harapan,
Di hari itu aku kembali dipertemukan denganmu,
Kan ku ceritakan padamu tentang mimpi
dimana yang dulu sering kita bagi,
Sudah ku penuhi

Keresahanku menenggelamkanku lagi, ke memori lama itu
Yang menggambarkan tawamu, senyummu, amarahmu, tatapanmu
Menceritakan banyak hal tentangmu

Ayah,
Aku rindu, 
Teramat rindu..

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS